Maaf, aku tak pernah menggunakan port default. Dan aku slalu menggunakan protocol2 yang secure.
sehingga tak kan pernah kau mendapatkan plain text saat kau mencoba melakukan sniffing dan C:\> nc -l -o -v -e yang kau berikan hanya kuanggap sebagai spam semata
Meskipun kau menggunakan anonymous proxy, kan terus ku trace, hingga ku temukan IP asli mu sebagai seorang pecundang yang tak bisa di andalkan
Maaf, bug-bug vulnerabilitas-ku yang kau temukan hanyalah sebuah honeypot untuk menjebak pecundang sepertimu.
Antivirus ku telah men‘detect dan me‘Remove mu sebagai sebuah trojan yang mengancam
meskipun kau berhasil memasang backdor php shell di hatiku tapi maaf,.. server tomcat ku hanya support jsp. Freespace yang ada hanya tinggal sebuah drive swap yang sangat penting artinya bagiku,
dan takkan kuijinkan siapapun menempatinya.
Meskipun kau berhasil menambatkan Netcat sebagai “Remote Connect-Back Shell”, percuma,..
proxy bokap ku takkan pernah mengijinkan ku ter’koneksi dengan orang lain.
Maaf, untuk saat ini kau hanya akan menerima “Request timed out” dariku. Karena hatiku sedang “Sory, server maintenance”
Tak perlu kau menjaga ku, karna bokapku telah menjodohkanku dengan seorang PNS (bukan Pegawai Negeri Sipil tapi Professional Network Security)
Maaf, untuk saat ini “Destination unreachable”
Untukmu tak pernah ada kata “You dont have permission to access it”
Suatu saat kau akan menerima “Reply from me” dengan TTL=never. Tapi hanya sebatas
sahabat, jangan mengharap respon lebih dariku.
karena admin-ku bisa-bisa curigation dan mem‘blok akses dengan alasan klasik RUU APP.
Kau benar, aku bukanlah sebuah system, dan aku bukanlah bidadarimu.
“Balasan surat cinta seorang hacker”
Related Posts
Comments
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)